Label

Jumat, 15 Februari 2013

"KISAH HIDUP DI JALANAN"

Berbagai macam rasa telah aku rasakan, pahit, getir, luka, perih, miris, terhina, tanpa harapan, semua fase kehidupan yang tidak enak sudah aku lewati. Saat ini semuanya berbuah kesuksesan. Segala kata yang menyakitkan, mungkin tak cukup untuk melukiskan penderitaan. Jangankan sekolah, untuk makan dan bertahan hidup pun harus berjuang dalam keperihan.

Sudah sering aku harus rela menerima caci maki yang luar biasa kasar. Tidak terhitung, perlakuan-perlakuan yang tidak manusiawi. Demi sesuap nasi, sering saya harus menerima pekerjaan yang kelewat berat untuk anak-anak. Masih banyak lagi hal suram buram yang aku alami sepanjang aku menggelandang di jalanan. Di jalanan yang berlaku bukanlah hukum masyarakat yang penuh aturan dan tatakrama, tetapi hukum rimba yang mengandalkan kekuatan fisik.

 
Siapa yang kuat, dialah yang menang. Saat itulah aku hanya berusaha untuk menjadi orang kuat dalam versinya demi mempertahankan hidup di jalanan. Pekat dan suramnya kehidupan, sering pula membuat aku ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Seperti sebuah lentera yang aku tidak mengerti dari mana datangnya, adalah pemikiran sederhana dan lugu yang aku miliki. aku tidak pernah berpikir banyak tentang halangan dan rintangan tersebut.

Keinginannya hanya satu, bisa makan demi mempertahankan kehidupannya agar terus berjalan. aku tidak mau mati konyol. Aku merasa harus berjuang dan harus menjadi kuat.
Kini, semua halangan, rintangan, penderitaan, kesakitan, kepedihan, luka, air mata, pengorbanan, semuanya telah berubah menjadi lautan hikmah. Dulu, dengan segala kepahitan yang aku alami sebagai anak jalanan, aku hanya merasakan betapa pedihnya hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.

Betapa tidak menyenangkannya menjadi anak jalanan. Salah satu kategori ‘orang-orang buangan’ yang tidak memiliki harapan dan masa depan. Penulis berharap mudah-mudahan dengan membaca kisah hidup Aku, semakin banyak orang yang mau mengubah hidupnya menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Sesungguhnya, kesuksesan dan kebahagiaan tergantung pada diri kita masing-masing. Tidak tergantung pada orang lain. Apapun latar belakang kita, sukses adalah hak kita.

Tidak ada komentar: