PANGKEP_kini sudah berusia 53 tahun pada 8 Februari 2013.Roda pembangunan yang senantiasa berputar mengiringi dinamika kehidupan warganya. Banyak hal yang telah diukir selama ini, menjadikan Pangkep juga mampu berkembang sejajar dengan kabupaten lainnya di Sulsel, bahkan berobsesi maju selangkah membawa misi Pangkep sebagai penghasil produk pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan terbesar di Indonesia tahun 2015.
Pada tahun 2013 ini, Pangkep dibawah kepemimpinan H.Syamsuddin Hamid SE dan Drs.H.Abd.Rahman Assegaf Mi.Kom, juga telah memasuki tahun ketiga dalam mengomandoi nakhoda pemerintahannya. Dengan fokus pembangunan pada pengelolaan sumberdaya alam seperti pertanian, perikanan, perkebunan hingga pertambangan. Kesemuanya diarahkan dapat mengangkat kesejahteraan warganya.
Tahun ketiga pemerintahan Bupati Syamsuddin-Abd.Rahman Assegaf ini selain bertekad akan menjadikan tahun kerja keras, juga berobsesi akan keluar sebagai Daerah Tertinggal dengan mengusung Desa Mandiri. Program Desa Mandiri yang akan diterapkan tahun ini, diharapkan dapat membawa angin segar di berbagai wilayah terutama di desa terpencil untuk dapat lebih maju dan sejajar dengan desa lainnya.
Secara defenisi Desa Mandiri adalah suatu kesatuan wilayah administratif yang terpenuhi kebutuhan dasarnya dan mampu mengelola sumberdaya alamnya bagi peningkatan kesejahteraanya sehingga menjadi lebih maju. Desa Mandiri ini tersebar di setiap kecamatan. Pada setiap kecamatan terdapat 1 Desa Mandiri dengan 2 Desa/kelurahan Penyangga. Tujuan Desa Mandiri diantaranya menguatkan kelembagaan lokal masyarakat desa/kelurahan, meningkatkan sinergitas dan keterpaduan stakeholders dalam mendukung percepatan pembangunan desa/kelurahan, meningkatkan partisipasi, daya kreasi dan inovasi masyarakat dalam mendayagunakan potensi ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan desa/kelurahan serta meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian, perkebunan dan perikanan.
Kabupaten Pangkep mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan kabupaten lainnya di Sulsel. Memiliki tiga dimensi wilayah, kepulauan, dataran rendah dan pegunungan. Potensinya wilayah tersebut juga sangat berlimpah seperti di kepulauan terdapat aneka biota laut dan perikanan serta rumput laut dan terumbu karang. Sedangkan di pegunungan terdapat potensi pertambangan, pertanian dan pegunungan. Begitupun dengan wilayah dataran rendah terdapat pertanian, peternakan hingga budidaya pertambakan.
Selama ini, Pangkep mempunyai potensi unggulan di bidang pertanian berupa Padi Lapang dan Jeruk Pamelo dan Jambu Mete, untuk perikanan terdapat ikan bandeng dan udang windu, kepiting rajungan serta rumput laut. Untuk bidang pertambangan, terkenal industri semen dan marmer.
Dengan potensi tersebut, terutama untuk industri telah menyerap ribuan tenaga kerja lokal terutama untuk industri semen dan marmer. Kedua jenis industri tersebut, menjadi lapangan kerja ribuan warga untuk dapat menghidupi keluarganya. Sedangkan untuk sektor lainnya seperti perikanan dan pertanian, meski masih terbatas menggunakan tenaga kerja, namun mampu menjadi tumpuan hidup warga dari hasil pertanian dan perikanannya.
Olehnya itu, Bupati Pangkep, H.Syamsuddin Hamid SE, bertekad akan keluar dari predikat Daerah Tertinggal pada tahun depannya. Alasannya, jika tahun ini, Pemkab akan menjadikan sebagai Tahun Kerja Keras untuk dapat keluar sebagai daerah tertinggal dengan menggarap semua potensi itu dengan maksimal. Jalan menuju ke arah itu memang sudah terbuka lebar. Pemkab Pangkep telah membangun berbagai sarana untuk menunjang perutaran ekonomi lokal. Badan jalan daerah semakin diperlebar ke arah kawasan industri PT Semen Tonasa dan pabrik marmer. Jalur jalan yang dulunya hanya selebar 4 meter kini sudah bertambah menjadi 6 meter. Begitupun ke arah dermaga Maccini Baji sebagai pintu keluar ke weilayah kepulauan, juga diperlebar dari 4 meter menjadi 6 meter. "Semua itu, kita harapkan dapat meningkatkan mobilitas warga untuk menjual hasil produksinya," kata Ir.Sunandar,Kadis PUK, beberapa waktu lalu di Pangkajene. Ia mengatakan, berbagai jalur jalan kabupaten akan ditingkatkan dan diperlebar dengan anggaran APBD setempat.
Selain melengkapi infrastruktur, program lainnya yang mendukung upaya tersebut yaitu Desa Mandiri, dengan fokus menggarap potensi alam di desa. Setiap kecamatan mempunyai satu desa atau keluarahan yang masuk dalam program Desa Mandiri. Di Desa Mandiri tersebut, setiap SKPD tekhnis akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan bidang dan potensi desanya. Hal ini, akan terlihat hasilnya pada tahun depan untuk benar-benar keluar dari predikat Daerah Tertinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar