![]() |
Photo: "Suasana Saat Ngamen Di Sungai pangkep" |
Tapi semakin mendekati akhir SDP, banyak tekanan
ku dapatkan. Dan lebih banyaknya dari keinginan diri sendiri. Aku ingin ini,
aku ingin itu. Dan yang terakhir yang ku ingini adalah sebuah laptop keren.
Miris rasanya melihat kemputer tua di kamar bapakq. Ah, nasib buruk akan
menimpa tugas-tugaku bila aku berkutat dengan Kemputer tua itu. Ku mintakan
pada Mama Papa untuk membeli laptop baru yang baru saja ku tanyakan harganya 6
juta. Dan seperti biasa orangtuaku menggeleng. Aku kecewa dan sangat putus asa.
Kapan yah orangtuaku ini memberikan aku sesuatu yang ku ingini tanpa
berlama-lama aku menunggunya?
Ditambah lagi ternyata berpacaran dengan seorang
anak kaya tidak terlaly membantu. “Ya iyalah”… Yang kaya bapaknya bukan dia.
Aku pun makin kecewa, galau dan selalu merasa minder bila melihat teman-teman
SDP datang ke kampus ”Sekolah Demokrasi Pangkep” membawa laptop yang
bagus-bagus. Sementara aku hanya mengerjakan tugas tulisanku di rumah.
Di tengah kegalauanku ini ternyata banyak malaika
menyapaku untuk terjun ke jalan. Aku bertemu Eko, si penyanyi jalanan. Dia tahu
aku kenapa bermuram, dia memberi aku solusi dan tak jauh-jauh dari profesi yang
dia jalani. Cukup lama aku menimbang-nimbangnya bagaimana yang harus ku
lakukan, namun karena sudah kesengsem sama laptop baru itu, maka aku
mengiyakannya saja.
Aku deg-degan menjalani ini semua, ku pandangi
kedua orangtuaku dan… Ahhhh, sudahlah tak mengapa yang menderita nanti kan aku
bukan mereka. Pokoknya aku mau laptop baru itu.
TITIK! Ku tinggalkan Mama dan Papaku di rumah, ku katakan berangkat ke Sekret padahal ke daerah Pare-pare yang di sana aku sudah janjian bersama Eko dengan Ichal. Maaf Ma, Maaf Pa!
TITIK! Ku tinggalkan Mama dan Papaku di rumah, ku katakan berangkat ke Sekret padahal ke daerah Pare-pare yang di sana aku sudah janjian bersama Eko dengan Ichal. Maaf Ma, Maaf Pa!
Singkat cerita, aku memasuki sebuah warung dan…
Oh, Tuhan aku menitikkan airmata! Ingin rasanya berputar arah dan keluar dari
warung itu. Tapi sudah aku pun masuk saja. Ku lihat ada seorang gadis paruh
baya sedang makan membelakangi aku.
“cewek…”
gadis itu berbalik dan…
“Aduh ternyata cewek Anak anggota DPR!!!”
Aku terperanjat dan ingin berlari saja namun Cewek Itu
tersenyum tanpa risih sedikit pun.
“Kamu lari? Tidak akan ku Sms kamu… ” Katanya tertawa sinis.
Pasrah! Hanya itu dalam hatiku. Ternyata selama ini wanita itu tinggal diPare-pare. Dengan. Ya, Tuhan!!! Ah, sudahlah yang terpenting aku bisa membeli laptop baru walau dengan suara dan gitar yang kumainkan.
Siang itu, Suaraku terganggu akibat aku batu-batu.
Sungguh menyakitkan buatku, walau sebelumnya Eko dengan Ichal sudah membekaliku
sebuah jahet agar tidak terjadi apa-apa. Untungnya ada seorang teman
diPare-pare yang ingin membatuku bernyanyi
di warung goyang lida dekat pantai.
Kesakitan fisikku akhirnya terbayar dengan uang
yang ku dapat dan aku bahagia. Aku menghitung lembar demi lembar. “Ah, Tuhan
ini belum cukup!”, Ya selalu aku bawa nama Tuhan seakan Tuhan merestui ini
semua aku lakukan. Aku betul-betul sangat bodoh!!!
Seminggu berlalu. Ya, seminggu aku meninggalkan gitarku yang tak akan pernah kembali itu. Aku betul-betul sangat sensitif dan selalu ingin marah-marah saja pada semua orang dan terkadang menangis!!! Aku menyesal tetapi ku lakukan lagi dan lagi! Ku lihat nasibku maka aku akan menangis namun ku lihat uang ngamenku aku merasa sangat terbantu untuk tersenyum kembali!
Beberapa teman-teman KPJ dan Eko merasakan perbedaanku. Emosiku sangat tidak stabil! Persetan dengan semua itu yang terpenting aku berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang ku inginkan tidak seperti mereka yang hanya bisa meminta kepada orangtua. Ah, Tuhan pun maklum! Yah, harapanku begitu…
Dalam seminggu ini aku Cuma tinggal diam saja dan
kembali ku perhatikan uangku. Ah, belum cukup sama sekali!!! Aku memutuskan
untuk yang terakhir kalinya kembali ngamen lagi di warung. warung mana pun yang
mau dinyanyikan asalkan berduit, itu saja…
Kembali lagi aku janjian dengan seorang teman dan itu juga melalui perantara ichal. Aku tak mau lagi seperti seminggu yang lalu. Apa lagi yang aku galaukan? Toh, Suaraku memang sudah tidak terganggu lagi!!! Aku malah melompat-lompat kegirangan karena sebentar lagi aku akan memiliki laptop baru… ^_^
Praaaakkkk!!!! Terdengar suara pintu mobil yang mau masuk warung lalu ku buka tas gitarku dengan santainya aku masuk begitu saja. Ternyata orangnya belum ada, aku hanya bisa duduk termenung. Namun sesaat kemudian pintu mobil terbuka lagi, seorang wanita cantik masuk ke dalam warung. Aku tersenyum dan sedikit canggung! Dia melangkah makin melangkah dan terlihat jelas. Dia kan…. Anak anggota DPR!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar